Sabtu, 21 Maret 2015

Berkat Yang Terabaikan


Mazmur 40:6 “Banyaklah yang telah Kaulakukan, ya TUHAN, Allahku, perbuatan-Mu yang ajaib dan maksud-Mu untuk kami. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Engkau! Aku mau memberitakan dan mengatakannya, tetapi terlalu besar jumlahnya untuk dihitung.”

Suatu ketika sebuah pedati melintasi hutan dengan cepat dan hal itu membuatnya kehilangan salah satu jari-jari rodanya. Karena terburu-buru, pemilik pedati itu mengabaikan jari-jari yang terlepas itu, tapi ternyata tanpa satu jari-jari, roda di sebelah kanannya tidak bisa berjalan dengan baik. Kini pemilik pedati itu bingung di bagian hutan mana hendak dicarinya jari-jari itu. Pedati itu pun berbalik arah menyusuri jejak yang telah dilaluinya. Pemiliknya mulai memperhatikan apa yang telah dilaluinya sambil bertanya kepada yang dijumpainya. Dihampirinya rumput-rumput liar, bunga-bunga cantik, burung-burung yang berkicau, semut-semut yang sedang mengumpulkan makanan, serangga kecil yang beterbangan dan kerikil-kerikil yang ada di sepanjang jalan. Semua keindahan alami itu terabaikan saat ia melintasi jalan tersebut dengan sangat cepat, sehingga ia tidak sempat menikmati ciptaan Tuhan di sepanjang jalan yang dilaluinya. Semua terasa berbeda, kini semuanya tampak menyenangkan. Rerumputan dan ilalang melambai-lambaikan tangan kepadanya; bunga-bunga menebarkan keindahan dan keharuman yang menyegarkan; semut-semut kecil berbaris sambil memberi salam; sayap serangga-serangga kecil bergetar, suaranya seperti gendering yang ditabuh; begitu pula dengan batu-batu di pinggir jalan yang tampak lebih indah tatkala diterpa cahaya matahari. Semuanya sangat ramah kepadanya. Setelah lama berjalan akhirnya pemilik pedati itu menemukan kembali jari-jarinya yang hilang. Hari itu si pemilik pedati mengambil keputusan bahwa ia tidak akan tergesa-gesa dan berjalan terlalu kencang lagi dalam setiap perjalanan yang dilakukannya.
Kita seringkali berlaku seperti pemilik pedati yang berjalan terlalu kencang. Hati dan pikiran yang dipenuhi oleh target membuat kita terus berlari tanpa pernah menikmati apalagi mensyukuri berkat-berkat kecil yang menghampiri kita setiap hari. Kita kerap mengabaikan hal-hal kecil yang terjadi di setiap menit kehidupan kita, padahal itu akan memberi keindahan tersendiri di dalam relung hati kita. Seringkali kesibukan membuat kita mengabaikan senyuman di bibir anak-anak kita; makan malam atau kejutan yang telah disiapkan oleh pasangan kita; atau telepon orang tua yang kita anggap membosankan. Kesibukan dan target membuat kita tidak lagi membelikan makanan kesukaan anak-anak kita; tidak memenuhi kerinduan belahan jiwa kita; atau mendoakan pergumulan orang tua dan saudara kita. Berdiam dirilah sejenak, ambillah waktu untuk menyelusuri waktu-waktu yang sudah kita lalui, supaya kita dapat menikmati keindahan anugerah yang Tuhan curahkan setiap hari.
Adalah berkat yang besar jika kita masih bisa bernafas tanpa menggunakan tabung oksigen; adalah berkat yang besar jika kita masih bisa melihat anak-anak kita bertumbuh dengan sehat; dan adalah berkat yang besar jika kita masih memiliki orang tua yang bisa memperhatikan serta menasihati kita. Syukurilah berkat-berkat Tuhan yang kita nikmati setiap hari.

DOA
Tuhan Yesus, terima kasih untuk keluarga, pekerjaan, pelayanan dan teman-teman yang selama ini sudah memberi kebahagiaan dalam hidupku. Dalam namaMu aku bersyukur.  Amin.

KATA-KATA BIJAK
Berkat-berkat kecil yang selalu kita syukuri akan menjadi sebuah gunung berkat.

Mutiara Kata Hari Ini
Keyakinan tanpa kesabaran tidaklah sempurna. Kesabaran tanpa keyakinan sangatlah menderita. Yang paling parah adalah jika tidak ada kesabaran dan keyakinan,.

Mansor, 13 Oktober 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar