LATAR BELAKANG LAHIRNYA ORDE BARU
DISUSUN
OLEH :
(Kelompok 1)
Charry Septiani
Jennifer
Lia Amelia Tarigas
Suherlin
Veronica
Winni Christine
XII IPA 1
SMA SANTO IGNASIUS
Latar Belakang Lahirnya Orde Baru
Setelah Gerakan 30 September
1965/PKI berhasil ditumpas dan berbagai bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan
mengarah pada PKI, akhirnya ditarik kesimpulan bahwa PKI dituding sebagai
dalang di belakang gerakan itu. Hal ini menimbulkan kemarahan rakyat kepada
PKI. Kemarahan rakyat itu diikuti dengan berbagai aksi demonstrasi yang semakin
bertambah gencar menuntut pembubaran PKI beserta organisasi massa dan
tokoh-tokohnya harus diadili.
Sementara itu, untuk mengisi
kekosongan pimpinan Angkatan Darat, pada tanggal 14 Oktober 1965, Panglima
Kostrad/Pengkopkamtib Mayor Jenderal Soeharto diangkat sebagai Menteri/Panglima
Angkatan Darat. Bersamaan dengan itu juga dilakukan tindakan-tindakan
pembersihan terhadap unsur-unsur PKI dan ormasnya.
Masyarakat luas yang terdiri dari
berbagai unsur seperti partai politik, organisasi massa, perorangan, pemuda,
mahasiswa, pelajar, kaumm wanita secara serentak membentuk satu kesatuan aksi
dalam bentuk Front Pancasila untuk menghancurkan para pendukung Gerakan 30
September yang diduga didalangi oleh PKI. Masyarakat menuntut dilaksanakannya
penyelesaian politis terhadap mereka yang terlibat dalam gerakan itu. Kesatuan
aksi yang muncul untuk menentang G 30 S/PKI di antaranya KAMI (Kesatuan Aksi
Mahasiswa Indonesia), KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia), KAPPI (Kesatuan
Aksi Pemuda Pelajar Indonesia), dan lain-lain. Kesatuan-kesatuan yang tergabung
dalam Front Pancasila kemudian lebih dikenal dengan Angkatan 66.
Mereka yang tergabung dalam Front
Pancasila mengadakan demonstrasi di jalan-jalan raya. Pada tanggal 8 Januari
1966 mereka menuju Gedung Sekretariat Negara dengan mengajukan pernyataan bahwa
kebijakan ekonomi pemerintah tidak dapat dibenarkan. Kemudian pada tanggal 12
Januari 1966 berbagai kesatuan aksi yang tergabung dalam Front Pancasila berkumpul
di HALAMAN Gedung DPR untuk mengajukan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura), yang
isinya sebagai berikut.
a. Pembubaran
PKI beserta ormas-ormasnya.
b. Pembersihan
kabinet Dwikora.
c. Penurunan
harga barang.
Pada tanggal 15 Januari 1966
diadakan Sidang Paripurna Kabinet Dwikora di Istana Bogor. Dalam sidang itu
hadir para wakil mahasiswa. Presiden Soekarno menuduh bahwa aksi-aksi mahasiswa
itu didalangi oleh CIA (Central Intelligence Agency) Amerika Serikat. Kemudian
pada tanggal 21 Februari 1966, Presiden Soekarno mengumumkan perubahan kabinet.
Ternyata perubahan itu tidak memuaskan hati rakyat, karena banyak tokoh yang
diduga terlibat dalam G 30 S/PKI masih bercokol di dalam kabinet baru yang
terkenal dengan sebutan Kabinet 100 Menteri.
Pada saat pelantikan kabinet
tanggal 24 Februari 1966, para mahasiswa, pelajar, dan pemuda memenuhi
jalan-jalan menuju Istana Merdeka. Aksi ini dihadang oleh pasukan Cakrabirawa.
Hal ini menyebabkan gugurnya seorang mahasiswa UI bernama Arif Rahman Hakim.
Untuk mengatasi keadaan yang kacau
tersebut, maka Presiden Soekarno mengambil suatu tindakan dengan mengeluarkan
surat perintah yagn ditujukan kepada Mayor Jenderal Soeharto selaku Menteri
Panglima Angkatan Darat untuk mengambil tindakan menjamin keamanan, ketenangan,
dan kestabilan jalannya pemerintahan demi keutuhan bangsa dan negara. Surat
itulah yagn kemudian dikenal sebagai Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar).
Mayor Jenderal Speharto selaku pengembah Supersemar mengambil tindakan
dengan “pengamanan” terhadap sejumlah
menteri Kabinet Dwikora.
Dengan Surat Perintah 11 Maret 1966
(Supersemar) Soeharto mengatasi keadaan yang serba tidka menentu dan sulit
terkendali itu. Dengan berkuasanya Soeharto sebagai pemegang tampuk
pemerintahan di negara Republik Indonesian sebagai pengganti Presiden Soekarno,
maka dimulailah babak baru yaitu sejarah Orde Baru.
Pada hakikatnya, Orde Baru
merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa, dan negara yang diletakkan
pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945, atau sebagai koreksi terhadap
penyelewengan-penyelewengan yang terjadi di masa lampau. Di samping itu juga
berupaya menyusun kembali kekuatan bangsa untuk menumbuhkan stabilitas nasional
guna mempercepat proses pembangunan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar