KARYA ILMIAH
TEMA : PEMBUATAN BATU BATA
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Dewi (07)
Eka Liana (08)
Jennifer (15)
Lica Donna (21)
Veronica (33)
Kelas : XI IPA 2
SMA Santo Ignasius
2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Batu bata adalah nama yang sudah
tidak asing di telinga kita lagi, bukan?
Ya,
material utama pendukung dalam pembangunan tersebut sudah sering kita dengar
dan kita lihat di lingkungan kita. Meskipun dewasa ini sudah ditemukan inovasi
bahan pengganti batu bata dalam membuat dinding bangunan, tetapi sebagian besar
masyarakat masih menggunakan batu bata.
Hasil dari
usaha produksi batu bata ini adalah batu bata merah sebagai bahan untuk
pembuatan dinding bangunan, yang tingkat kekuatan dan kesejukannya dalam pembuatan
rumah sangat tinggi dibandingkan dengan bahan yang menggunakan batu bata pres.
Walaupun
sekarang ini pabrik-pabrik yang memproduksi batu bata sudah menggunakan alat
yang lebih canggih, namun tetap saja masih ada pabrik-pabrik yang menggunakan
cara manual dalam membuat bata.
Dari pabrik
bata yang kami kunjungi, dalam pembuatan batu bata masih menggunakan cara
manual, yaitu manusia yang membuat, yang jika dibandingkan dengan mesin, tentu
saja hasil yang dihasilkan lebih sedikit dibandingkan dengan mesinnya (mesin
pencetak bata).
Kota
Singkawang merupakan salah satu kota kecil yang terletak di Provinsi Kalimantan
Barat. Di kota Singkawang ini, pabrik-pabrik bata sudah tersebar banyak,
khususnya di daerah Sakkok, dan walaupun pembuatan masih dikerjakan dengan
manual, belum perlulah digantikan oleh mesin. Ditambah lagi faktor: jumlah
permintaan bata yang tidak terlalu banyak, jadi untuk digantikan dengan mesin
hanya akan menambah biaya pengeluaran, dibandingkan dengan pemasukan yang minim
serta pekerja-pekerja pembuat bata yang akan kehilangan kesempatan bekerjanya.
1.2
Tujuan Penelitian
Berdasarkan
tema yang kami ambil, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1.2.1
Mengetahui pengetahuan
dasar mengenai batu bata.
1.2.2
Mengetahui cara
pembuatan batu bata.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Batu Bata
Batu
bata adalah material dasar dalam pembangunan, khususnya pada dinding bangunan.
2.2
Proses Pembuatan Bata
Di
zaman yang sudah modern ini, banyak pabrik yang sudah menggunakan mesin
pencetak bata dibandingkan dengan cara kerja manual (manusia yang membuat)
karena hasil yang diberikan lebih banyak dan juga lebih produktif dibanding
dengan cara kerja manual, serta lebih cepat. Namun disini kami akan membahas
tentang pembuatan bata dengan cara kerja manual.
Pertama-tama,
tanah diambil dari tanah yang digali, yang diambil adalah tanah kuning. Tanah
liat/tanah kuning itu kemudian diletakkan di satu kolam dan direndam dengan air
selama satu hari satu malam. Keesokan harinya, tanah diinjak-injak supaya
padat, setelah itu diambil tanahnya dan siap digunakan untuk dibuat batu bata.
Setelah dibuat dengan cetakan beserta tanahnya, bata yang sudah dibuat,
disimpan selama tiga minggu agar dapat kering sehingga tanah yang sudah
terbentuk menjadi bata dapat mengeras. Setelah cukup kering, tanah kemudian
dibakar sampai menjadi merah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan
Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Pabrik Bata Dinamis di
Saliong, Sakok, Singkawang, Kalimantan Barat pada hari Selasa, 18 Februari 2014
pada pukul 14.30-16.00.
3.2 Bahan dan Alat Penelitian
Bahan dan alat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah buku catatan, kamera, dan peralatan tulis menulis.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Wawancara
Kami mewawancarai seorang pembuat bata yang bernama
Murni. Ibu berumur 34 tahun ini sudah bekerja di pabrik Dinamis sejak tahun
2011. Pembuatan batu bata di pabrik ini masih secara manual. Untuk jam kerja
dimulai dari pukul 8 pagi – 5 sore. Ibu ini mengaku pada awal bekerja juga
sangat sulit karena belum terbiasa. Namun setelah beberapa lama dengan belajar
dari teman membuat bata sudah menjadi hal yang biasa. Karyawan yang bekerja
harian hanya 4 orang sedang untuk jumlah seluruh karyawan berjumlah 8 orang.
Satu hari seorang karyawan bisa membuat 400-500 buah
bata. Untuk 1 buah bata berharga Rp 70,-. Untuk pembayaran gaji karyawan, bu
Murni mengaku dibayar setiap minggu. Tanah liat yang sudah dibentuk menjadi
bata masih basah dan perlu disimpan selama 3 minggu sampai bata benar-benar
kering. Batu bata yang sudah kering memiliki berat 1 kg. Bata yang sudah kering
setelah itu akan dibakar sampai berwarna merah.
4.2 Cara
Pembuatan Bata
Pembuatan bata dimulai dari pengambilan tanah liat.
Tanah liat/tanah kuning diambil di halaman belakang pabrik ataupun dari jalan
tanah yang digali. Komposisi tanah yang baik untuk pembuatan bata adalah
pertama-tama tanah dikasih air, direndam di kolam selama satu hari, setelah itu
dikocok dan terakhir diinjak-injak supaya lebih padat, dan siap digunakan.
Alat-alat yang perlu disiapkan adalah tanah liat,
pasir putih, papan, dan alat pemotong. Pertama, papan pembentuk diberi pasir
putih supaya tanah liat yang akan dibikin menjadi bata tidak lengket. Setelah itu
dibentuklah bata dengan memasukkan tanah liat ke dalam papan pembentuk,
kemudian dirapikan dengan pemotong. Ambil papan, kemudian tanah yang sudah
tercetak di papan pembentuk dikeluarkan kemudian disimpan di rak-rak penyimpan
bata supaya dapat kering.
Setelah kering, bata kemudian dibakar sampai merah.
Bata sudah siap untuk dijual.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa pembuatan bata tidaklah sulit. Walaupun kebanyakan sudah
beralih ke pembuatan modern namun pembuatan yang bersifat tradisional masih
lebih baik dan tidak kalah kualitasnya. Bata yang sudah dibakar dapat langsung
didistribusikan kepada konsumen khususnya untuk konsumen di Singkawang. Dengan
harga yang tidak terlalu mahal, pembuatan rumah walet ataupun bangunan-bangunan
lain masih menggunakan batu bata ini.
5.2 Saran
-
Untuk kota
Singkawang, pembuatan bata yang masih bersifat tradisional adalah hal yang
rumrah karena permintaan produksi yang belum banyak. Belumnya peralihan ke
bentuk pembuatan modern dapat mempertahankan kesempatan kerja bagi para pencari
kerja, oleh karena itu tidak kehilangan pekerjaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar