Pernahkah Anda
bangun jam 2 atau 3 subuh untuk pergi ke pasar ?
“Ahhh, ngapain
??? Terlalu pagi. Itu masih jam tidur saya”. Sebagian orang mungkin berpikir
seperti itu. Namun tidak bagi saya. Mengapa ? saya sering diajak pergi ke pasar
pada jam 2 atau 3 oleh ayah saya. Ayah, seorang pria yang tegas dan disiplin. Ayah,
yang selalu punya ‘kata bijak’ dimana saja. Ayah yang cerewet namun baik hati. Ayah...
Begitulah sosok ayah bagi saya.
Pertama kali
ketika diajak ayah ke pasar saya juga berpikir, ‘Buat apa bangun pagi-pagi ke
pasar, jam 6 juga tidak telat keleusss ??!!’ Pikir saya. Tapi akhirnya saya
tetap mengikuti ayah ke pasar untuk menyaksikan.. ‘kehidupan’.
KEHIDUPAN ???
Dalam perjalanan
ke pasar yang letaknya kurang lebih 15 meter dari rumah saya, saya melihat truk
yang menjual nasi padang tadi malam sedang membereskan dagangannya dan bersiap
untuk pulang, bapak-bapak dan ibu-ibu yang naik motor ataupun sepeda mengambil
kue untuk dijual, para penjual makanan lainnya termasuk keluarga saya yang saya
panggil pak-pak dan mei-mei (bukan 妹妹 yah), serta banyak
lainnya. Mengumpulkan sedikit demi sedikit pundi-pundi uang untuk ditabung. Benar-benar
mencerminkan suatu kehidupan.
Saya sangat
salut dengan orang pasar. Maaf, saya
menyebutkan kata ‘orang pasar’ karena tidak tahu sebuatan yang cukup cocok
untuk orang-orang yang berjualan di pasar hehehe. Mereka begitu bekerja
keras yang jika saya bandingkan dengan kehidupan saya sendiri dan anda mungkin
(?) berbeda 180 derajat atau bahkan 360 derajat, saya tidak bisa
memperhitungkan hal ini.
Disaat mereka
sedang menyiapkan dagangan dan mulai berjualan, saya KEMUNGKINAN BESAR (baca:
Sangat mungkin) masih tidur di atas kasur dan bermimpi indah. Bermimpi indah
tentang sekolah di luar negeri, menghasilkan uang dan sukses. Hahaha
“Sukses dalam
mimpi yang tanpa disertai tindakan hanyalah kesuksesan belaka.”
Setelah menemani
ayah membeli makanan, saya dan ayah pun pulang. Dan dalam perjalanan pulang,
saya melihat pemungut sampah dengan motor disampingnya tidur di depan sebuah toko.
Ayah berkata: “Menjadi tukang sampah juga sebuah pekerjaan lihat bahkan sampai
tidur di jalan. Kamu yang pilih, lebih berat memegang pensil atau motor ?
Jangan menyia-nyiakan apa yang kamu pelajari.” (Istilah dalam bahasa
mandarinnya adalah 白学).
Ayah mengajari
saya untuk melihat kehidupan dari cermin yang berbeda. Bagaimana bersikap,
berdagang, memilih makanan yang sehat, mengambil tindakan yang tepat, melihat
orang-orang, dan masih banyak lainnya. Ayah, sosok yang tidak pernah menuntut
anaknya untuk menjadi ini-itu namun mampu mengajari sang anak bagaimana menjadi
orang. Ketika saya tidak mampu, ayah tetap menyemangati saya untuk terus
mencoba. Terima kasih ayah.
Setiap orang tua
mengharapkan anak-anaknya untuk sukses dan bahkan lebih sukses dari mereka. Melalui
pengalaman bersama ayah ke pasar saat jam subuh, saya belajar banyak hal dari
ayah tentang kehidupan. Banyak hal yang dapat kita lakukan, tidak melulu harus
dengan cara yang sama dengan orang lain, karena setiap orang punya caranya
sendiri, termasuk ANDA dan SAYA. Satu hal, lihatlah dari kacamata positif. Lihatlah
diri anda sendiri. Anda dan saya adalah sosok yang memiliki potensi.
Bergeraklah! Maju!
Keluar dari nyaman anda. Jangan membiarkan gengsi membatasi diri anda. Selama
anda masih bernafas, kehidupan akan terus berjalan. YOU CHOOSE YOUR PATH,
NOBODY CAN DECIDE IT FOR YOU.
1 Mei 2015, Jumat.
Use this diet hack to drop 2 lb of fat in just 8 hours
BalasHapusOver 160,000 women and men are trying a simple and SECRET "liquid hack" to burn 2 lbs each night while they sleep.
It is proven and it works all the time.
This is how to do it yourself:
1) Grab a clear glass and fill it up half glass
2) Now learn this weight loss hack
and be 2 lbs thinner the next day!