Hal
terbaik dari pertanyaan tanpa jawaban adalah pertanyaan tersebut memang tidak
akan pernah terjawab. Pengalaman, penilaian, dan kebijaksanaan yang mampu
memberikan jawaban terbaik.
Seperti
dikutip Huffington Post, kaum wanita hobi sekali menanyakan persoalaan yang
susah untuk dijelaskan. Namun demikian, mereka tetap saja sering mengutarakan
pertanyaan-pertanyaan tersebut. Pertanyaan macam apa sih? Berikut uraiannya.
Apakah saya akan lebih bahagia, jika saja waktu itu saya… ?
Pertanyaan
sarat penyesalan ini adalah jebakan yang akan membawa kita kembali berpikir
soal masa lalu. Pertanyaan seperti ini tidak ada jawaban yang konkrit berupa
bukti nyata. Sama halnya ketika Anda melamunkan soal keberadaan Tuhan, apa yang
akan Anda hadapi hari esok, atau mempertanyakan jumlah bintang di malam hari.
Seluruh jawaban yang terungkap umumnya bersifat subyektif dan mengundang
pertanyaan baru lainnya.
Jadi,
mulailah bertanya soal sesuatu yang logis dan realistis. Lalu, berhenti
mempertanyakan sesuatu di luar kapasitas Anda. Selain berpotensi membuat Anda
stres, juga bisa memicu munculnya garis-garis keriput di usia muda.
Apa penilaian orang lain terhadap saya… ?
Hadapi
saja, sejumlah orang pasti menyukai Anda, dan sejumlah lainnya membenci Anda.
Inilah realita kehidupan. Anda tidak bisa mengendalikan penilaian dan pikiran
orang terhadap Anda. Percaya saja, saat Anda berbuat baik maka yang kembali
pada Anda akan sama atau lebih baik.
Menurut
Emma Brockes, penulis buku She Left Me The Gun: My Mother’s Life Before
Me,banyaknya wanita yang sering khawatir akan pendapat orang lain terhadap
mereka adalah takut akan penolakan.
Mengapa hidup wanita lain lebih baik dari saya… ?
Menilai
dan menyimpulkan seseorang dari “kulit luar”-nya merupakan tindakan yang
dangkal. Sebab, Anda tak pernah tahu mengenai apa dan bagaimana perjuangannya
di masa lalu. Bisa jadi kehidupannya yang menyenangkan di waktu sekarang,
merupakan buah manis dari kerja keras di waktu yang silam. Jadi, jika sekarang
Anda sedang mengalami masa sulit, cobalah berpikir lebih terbuka, lebih santai,
karena Anda tak seorang diri, semua orang di dunia ini memiliki
“pertarungannya” masing-masing.
Kapankah semua ini akan berakhir…?
Semua
kekesalan, kejengkelan, kecemburuan, serta kebahagiaan Anda, baik kecil atau
besar, hanya akan berakhir kala nadi tak lagi berdetak dan jantung berhenti
bergerak. Jadi, selama nafas masih berhembus, persiapkan diri Anda terhadap
segala sesuatu yang akan mungkin atau tak mungkin terjadi di waktu mendatang.
Sumber: Kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar